Apps4God

Submitted by admin on Fri, 07/09/2021 - 13:54

Meski sebagian besar anak sekarang ini punya lebih banyak pengetahuan tentang teknologi pada usia 3 tahun dibandingkan dengan yang dimiliki oleh banyak dari kita pada usia 13 tahun, sudah waktunya bagi kita untuk jujur tentang fakta bahwa teknologi akan menjadi bagian dari hidup anak-anak kita seumur hidupnya.

Sebagai orang tua, kita bisa memilih untuk:

  • Mengabaikannya dan bertindak seolah itu tidak berpengaruh apa pun dalam hidup anak-anak kita.
  • Menerimanya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
  • Atau, menemukan jalan tengah di antara keduanya.

Sebagai orang tua Kristen, kita berada di persimpangan jalan penting tempat kita harus mengambil keputusan yang sangat penting untuk anak-anak kita, salah satunya ini: "Apakah saya akan memperlakukan teknologi seolah itu berada di luar kendali saya atau saya akan bersikap intensional dan proaktif tentang mengajarkan kepada anak saya bagaimana menggunakannya sebagaimana mestinya?" Jika itu tidak mengarah ke mana pun, kita akan dipaksa untuk mengambil pilihan tersebut, entah kita menginginkannya atau tidak.

Sayangnya, Amerika sedang membesarkan suatu generasi orang muda yang dalam arti tertentu merupakan "eksperimen" teknologi. Tidak pernah ada generasi sebelumnya yang memiliki akses ke sebanyak teknologi yang ada sekarang serta pengaruh jangka panjangnya yang tidak diketahui seperti anak-anak kita.

Jelas saya bukan orang yang pantas mendebat kebajikan dari teknologi modern, tetapi saya percaya bahwa Internet dan teknologi tidak lebih buruk ataupun lebih baik. Teknologi itu netral. Kita memahami bahwa teknologi memiliki daya untuk menjadi kuasa yang besar untuk kejahatan, tetapi ia juga punya daya yang sama untuk menjadi kuasa yang luar biasa untuk kebaikan dan Injil.

Jika kita bisa melatih anak-anak kita untuk menggunakannya sebagaimana mestinya, kita dapat mempersiapkan mereka untuk secara efektif mengubah dunia dan menjadi jauh lebih berpengaruh bagi Kerajaan Allah! Di sisi lain ....

Beberapa bulan lalu, putra saya yang berusia 12 tahun mengikuti kursus pelatihan keamanan senjata api selama 2 hari. Itu adalah 2 hari yang penuh dengan pelatihan langsung yang spesifik untuk dapat menjadi siap secara penuh dan aman ketika memegang senjata api.

Sebagian besar anak-anak di Amerika memegang sesuatu yang jauh lebih berbahaya daripada senjata api di tangan mereka setiap hari. Mereka menghabiskan berjam-jam dengannya tanpa pengawasan, dan mereka mungkin mendapatkan "pelatihan keamanan" yang kurang dari 2 jam, jika malah tidak mendapatkannya sama sekali. Dan, sayangnya, sangat sedikit orang yang tampak peduli karena sebagian besar dari mereka tidak banyak memikirkan tentang apa yang sebenarnya mereka taruh di tangan anak-anak mereka itu.

Seperti halnya senjata api yang terisi, seperti apakah "pelatihan keamanan" untuk seorang muda yang dipersenjatai dengan perangkat berkoneksi internet (ponsel pintar, tablet, laptop, dsb.)? Pernahkah kita memikirkan tentang keamanan untuk hal-hal semacam ini?

Coba pikirkan. Dengan teknologi Siri dan perintah suara, dengan sekali pencet tombol, kini Anda dapat mengetahui atau melihat apa saja yang Anda inginkan hampir dalam sekejap mata. Wah! Sangat hebat. Dan, jangan sedetik pun mengira bahwa anak-anak kita tidak mengetahuinya.

Jadi, apa yang harus dilakukan oleh orang tua? Dalam area ini, saya kira kita perlu mendengarkan firman dari Amsal 22:6 dan secara intensional "mendidik orang muda kita menurut jalan yang patut baginya."

Izinkan saya memberi Anda tiga panduan yang sederhana dan mudah diingat tentang menggunakan dan melatih anak-anak Anda untuk menggunakan teknologi di rumah dan dalam hidup secara umum.

1. BATASILAH.

Pembatasan harus ada. Seharusnya ini sudah sangat jelas, tetapi harus ada pembatasan yang spesifik dan terukur terhadap penggunaan teknologi.

  • Kapan seorang muda dapat memperoleh akun media sosial?
  • Haruskah perangkat-perangkat teknologi digunakan dan tersedia sepanjang waktu atau hanya pada waktu-waktu tertentu (bagaimana dengan waktu makan malam atau pada malam hari di kamar tidur mereka)?
  • Adakah pembatasan tertentu tentang apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan, ditonton, atau diakses?

Empat pertanyaan untuk ditanyakan kepada diri Anda sendiri tentang pembatasan:

  • Apa saja itu? (Semua orang di rumah Anda perlu tahu dengan jelas pembatasan apa saja yang Anda terapkan.)
  • Di mana itu dituliskan? (Ada banyak manfaatnya jika Anda menulis dan memasang pembatasan-pembatasan tersebut secara jelas terlihat di rumah Anda.)
  • Apa saja konsekuensinya jika itu tidak dipatuhi?

Tahun lalu, putra kami mendapatkan iPod pertamanya. Merupakan langkah besar bagi kami untuk mengizinkan dia memilikinya. Perangkat itu terhubung dengan akun Apple saya, yang berarti bahwa kami memiliki akses terhadap segala sesuatu yang dia lakukan atau miliki di perangkat itu kapan saja. Berikut ini adalah peraturan tentang penggunaan perangkat itu yang kami tentukan untuknya, yang disimpan secara jelas terlihat pada iPodnya dan dia bertanggung jawab untuk mematuhinya:

- Mengambilnya KAPAN PUN jika dirasa perlu.
- Menyitanya sebagai bentuk hukuman atau karena kurang bertanggung jawab di rumah, sekolah, dsb.
- Memiliki akses ke perangkat tersebut dan apa pun yang ada di dalamnya kapan saja.

  1. Itu adalah kemewahan, bukan kebutuhan.
  2. Tujuan: bermain game & menggunakan alat-alat yang berguna (Alkitab, kalkulator, dsb.).
  3. Penggunaan internet tidak diizinkan (Kami menghapus aplikasi internet di dalamnya).
  4. Hanya diperbolehkan mengunduh aplikasi yang gratis dan dengan seizin orang tua.
  5. Tidak boleh digunakan di sekolah atau pada saat ibadah di gereja.
  6. Harus disimpan di ruang atas di kamar Ayah pada malam hari dan ketika tidak digunakan.
  7. Ayah dan Ibu punya hak untuk:

Pengingat: SEBAGAI ORANG TUA, ANDA DIIZINKAN MENERAPKAN PEMBATASAN TERHADAP BEBERAPA HAL. Jangan melupakan atau melepaskan hak tersebut.

2. PELAJARILAH.

Kita sendiri harus memiliki pengetahuan tentang itu.

Sebagai orang tua, kita perlu mengerti tentang jenis-jenis perangkat yang digunakan oleh anak-anak kita dan apa saja yang bisa dilakukannya.

Jika kita mengizinkan anak-anak kita memiliki akses terhadap sesuatu yang begitu kuat, seperti Internet atau perangkat genggam, kita sendiri perlu tahu bagaimana menggunakannya. Sulit melatih orang tentang bagaimana menggunakan senjata api dengan tepat jika Anda sendiri tidak pernah menggunakannya.

Saat pemilik senjata api memiliki banyak senjata api, mereka biasanya menghabiskan banyak uang untuk membeli kotak senjata guna menyimpan senjata-senjata tersebut dengan aman demi perlindungan keluarga mereka.

Untuk alasan-alasan tertentu, banyak orang tua berpikir bahwa mereka dapat mengendalikan "senjata api yang sudah terisi" berupa Internet dan pasar aplikasi tanpa menggunakan pengaman seperti mengaktifkan fitur Pengawasan Orang Tua atau menggunakan sistem penyaring yang baik (Net Nanny, Covenant Eyes, K9 Web Protection). Sebagai orang dewasa, kita tahu bahayanya ketika berada di luar sana secara daring, dan dengan fakta bahwa sebagian besar anak terpapar pornografi lebih awal daripada usia 11 tahun, mari tidak bertindak tutup mata terhadap bahaya-bahaya tersebut saat itu berkenaan dengan anak-anak kita. Kita harus tetap berada dalam posisi menyerang.

Sebagai seorang pendeta anak, saya sudah melihat banyak anak yang terlibat dalam banyak hal yang tidak pantas dengan perangkat mereka, dan sayangnya, orang tua mereka tidak mengetahuinya karena mereka buta terhadap teknologi dan hanya berasumsi bahwa anak mereka dapat dipercaya. Mereka menempatkan diri mereka dan anak-anak mereka di posisi yang sangat sangat berbahaya tanpa mereka sadari. Dan, biasanya, mereka menyadarinya sedikit terlambat.

Isu ini membawa dimensi baru terhadap pengertian dari 2 Korintus 2:11, "Dengan demikian, Iblis tidak akan diuntungkan dari kita karena kita mengetahui maksud-maksudnya."

Berkaitan dengan 'perangkat' yang ada di tangan anak-anak kita, Setan ingin agar Anda tidak mengetahuinya.

3. MANFAATKANLAH.

Penting bagi kita untuk belajar bagaimana memanfaatkan teknologi tanpa membiarkannya memanfaatkan kita dan keluarga kita.

Teknologi dan segala manfaatnya tidak pernah semudah ini diakses dan digunakan sebelumnya. Jadi, manfaatkan itu untuk kebaikan Anda dan keluarga Anda. Dengan kemudahannya untuk diakses dan begitu banyaknya sumber bahan gratis yang tersedia, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menggunakan teknologi demi kebaikan kita.

Tidak diragukan lagi, ada lebih banyak hal yang dapat kita bicarakan tentang isu ini, tetapi semoga ketiga hal yang sederhana, tetapi efektif ini akan menolong memotivasi Anda untuk bertindak dan menjadikan diri Anda orang tua yang lebih baik berkaitan dengan menggunakan teknologi dengan bijak di rumah Anda.

Teknologi -- ia ada di sini untuk tinggal, jadi mari kita Batasi, Pelajari, dan Manfaatkan itu.

Jika kita tidak melakukannya, saya khawatir generasi-generasi masa depan akan membayar harga untuk kelalaian kita.

Dan, jika kita melakukannya, saya percaya kita telah menolong memperlengkapi generasi selanjutnya untuk menggunakan salah satu alat terhebat yang tersedia sekarang ini bagi kemajuan Injil Yesus Kristus.

Ini adalah tanggung jawab kita. Ini adalah waktu kita. Ini adalah pilihan kita. Mari kita mewujudkannya! (t/Odysius)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Church Leaders
Alamat situs : https://churchleaders.com/ministry-tech-leaders/388180-do-you-know-the-three-ls-of-technology-for-kids.html
Judul asli artikel : Do You Know the Three "L's" of Technology for Kids?
Penulis artikel : Andrew Linder