Apps4God

Submitted by admin on Tue, 03/03/2020 - 00:00

Pakar Ekonomi dari Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc., mengatakan bahwa dalam 10 tahun ke depan, mayoritas penduduk Indonesia adalah warga yang digital savvy, dan gereja diharapkan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi ini agar tidak ditinggalkan warganya.

Sri Adiningsih mengatakan itu pada hari pertama Sidang Sinode Gereja-Gereja Kristen Jawa (GKJ) di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (2/11). Sidang ini akan berlangsung hingga Jumat (6/11) dan dihadiri oleh utusan dari 32 klasis dan lembaga-lembaga lain.

Sidang sinode ini adalah yang ke-28 kalinya diadakan dan diselenggarakan dengan tema Hidup Bersama dalam Keluarga Allah. Sidang ini juga dihadiri oleh utusan dari sinode sahabat, termasuk dari Gereja Presbiterian Korea.

Anggota Watimpres ini juga mengatakan bahwa warga muda gereja adalah orang-orang yang cerdas dalam teknologi digital, dan memerlukan pendekatan yang berbeda oleh gereja dalam menjalankan tugas terkait transformasi kehidupan manusia pada era digital.

Hal ini perlu diantisipasi oleh gereja dengan pelayanan-pelayanan yang dilakukan dengan cara-cara yang kreatif, inovatif, dan orisinal.

Sri Adiningsih mengatakan bahwa dari 265 juta penduduk Indonesia pada 2018, 31 persen atau 83 juta di antaranya adalah generasi milenial (usia 20 -- 39 tahun). Dalam 10 tahun ke depan, jumlah ini akan meningkat menjadi sekitar 48 persen, bahkan menjadi mayoritas.

"Menurut data survei oleh ISED (Institute for Social, Economic, and Digital), mayoritas penduduk Indonesia (52 persen) tidak khawatir dengan perkembangan teknologi digital yang begitu cepat, yang sekarang sudah berada pada era 4.0 dan mulai masuk 5.0. Bahkan, sebagian besar (92 persen) juga berencana untuk memanfaatkannya," kata Sri Adiningsih, yang juga pendiri ISED.

Dia menyebutkan bahwa teknologi digital, terutama kecerdasan buatan, khususnya otomatisasi dalam pekerjaan, akan menggusur sekitar 32 persen pekerjaan di Indonesia. Namun, di sisi lain, itu juga akan menciptakan sekitar 46 juta pekerjaan. Namun, itu hanya akan menjangkau mereka yang berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan orisinal, yang menjadi ciri pekerjaan pada era digital.

Pada akhir pembicaraan, Sri Adiningsih mengatakan bawa era industri 4.0 dan 5.0 yang didominasi oleh teknologi digital akan memengaruhi kehidupan manusia. Namun, manusia juga mempunyai daya adaptif yang akan mengantisipasi revolusi industri itu.

Dalam konteks pelayanan gereja, dia mengatakan bahwa pelayanan kepada warga milenial, yang dalam 10 tahun ke depan akan menjadi mayoritas, harus dilakukan dengan pendekatan yang kreatif dan inovatif serta orisinal, yang menjadi ciri generasi ini.

Diambil dari:
Nama situs : Satu Harapan
Alamat situs : http://satuharapan.com/read-detail/read/pakar-gereja-harus-antisipasi-pelayanan-kreatif-bagi-generasi-milenial
Editor : Sabar Subekti
Tanggal akses : 28 Februari 2020
Tags