Apps4God

Submitted by admin on Fri, 05/05/2017 - 12:00

Teknologi Pada satu sisi, Anda memiliki guru sekolah minggu (GSM) yang sudah jadi GSM lebih lama mengajar daripada masa hidup Anda. Dia ini pemimpin yang selalu hadir setiap Minggu--dan menghabiskan waktu berjam-jam menyiapkan materi pelajaran. Gambar-gambar yang sudah terkumpul selama bertahun-tahun, ia pasang di dinding supaya memperjelas konsep-konsep Alkitab yang anak-anak pelajari. Tentu saja, papan flanel juga ada di sana.

Pada sisi lainnya, Anda memiliki GSM yang masih duduk di bangku kuliah. Ia senang bekerja dengan anak-anak pra remaja. Ia juga menyiapkan materi pelajaran untuk minggu pagi--dengan mencari video-video dan gambar-gambar dari internet untuk ditunjukkan kepada anak-anak melalui telepon pintar. Tujuannya adalah untuk memperjelas konsep-konsep Alkitab yang anak-anak pelajari. Jadi, tidak heran jika di sekolah minggu anak-anak akan melihat cuplikan acara TV populer anak-anak yang digunakan untuk mengilustrasikan maksud firman Tuhan.

Entah sadar atau tidak, Anda mungkin memiliki pendapat pribadi tentang kedua guru ini. Anda bisa menduga kelompok mana yang serius mengikuti pelajaran dan mana yang tidak. Mungkin Anda berpikir GSM yang pertama sudah ketinggalan zaman. Ia bermaksud baik. Namun, gambar-gambar yang ditempel di dinding dan papan flanel tidak menarik dan tidak lagi cocok untuk generasi digital, bukan? Akan tetapi, Anda juga mungkin berpikir apa yang dilakukan guru yang masih mahasiswa itu justru mengalihkan perhatian anak-anak kepada video dan acara TV; mungkinkah cara yang ia pakai lebih baik? Ia juga bermaksud baik, tetapi memainkan ponsel genggam tidak sama dengan mengajarkan firman Tuhan.

Namun, inilah yang ingin saya katakan bahwa saya telah mengamati kedua jenis guru ini ketika mereka sedang mengajar, dan kedua kelompok siswa yang mereka bimbing saat mendiskusikan firman Tuhan. Di samping pendekatan yang sangat berbeda yang digunakan oleh keduanya, saya dapat katakan--setidaknya dengan kedua guru ini-- perhatian dan imaginasi anak-anak dapat diarahkan sehingga membuat mereka lebih dekat kepada Tuhan.

Anda mungkin berpikir, "Tunggu! Bukankah ini seharusnya artikel yang membahas tentang penggunaan teknologi pada sekolah minggu?"

Benar. Lalu, mengapa dimulai dengan memberikan ilustrasi tentang bagaimana kelompok kecil dapat berhasil atau tidak berhasil dengan bantuan mainan teknologi terbaru? Ini alasannya: teknologi adalah alat yang mampu memperkuat pesan kebenaran Injil yang abadi, tetapi bukan pil manjur yang dengan ajaib mengubah kurangnya persiapan, semangat, dan relasi menjadi sekolah minggu yang berhasil. Sangat mungkin menjadi seorang GSM yang berhasil tanpa menggunakan teknologi modern seperti ponsel pintar, komputer, dan video yang memukau.

Namun, jika Anda bukan pengagum teknologi, jangan lantas menolaknya. Teknologi menawarkan cara baru dan segar untuk berelasi dengan anak-anak SM. Teknologi bisa membantu memperjelas pelajaran-pelajaran Alkitab dengan cara baru dan inovatif. Jadi, sebelum Anda memutuskan apakah teknologi adalah anugerah Tuhan--atau hanya pengganggu yang melunturkan Alkitab-- ikutilah saya yang akan membawa Anda bereksplorasi dengan cara-cara menggunakan teknologi yang bermakna (dan maksimal) pada sekolah minggu Anda. Setiap orang punya taraf kenyamanan yang berbeda-beda dengan teknologi dan anggaran yang berbeda-beda. Jadi, mari kita lihat kesempatan apa yang teknologi tawarkan untuk Anda, serta usulan pemanfaatan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Memahami huruf "T" tersebut

Dunia pelayanan anak dan dunia secara luas memiliki sudut pandang yang berbeda tentang keuntungan penggunaan teknologi. Tiap minggu, Anda bisa menyimak tentang studi atau pendapat para ahli tentang bagaimana teknologi--seperti media sosial, video game, televisi, atau internet--mengikis pikiran anak-anak di seluruh dunia. Namun, pada minggu yang sama dan berkali-kali melalui media yang sama, Anda akan mendengar bahwa teknologi sedang merevolusi cara kita mengajar anak-anak dan memperbaiki apa yang anak-anak dapat pelajari dan bagaimana mereka mempelajarinya.

Memang, tidak ada kesepakatan yang jelas tentang keuntungan atau kerugian penggunaan teknologi dan dampaknya terhadap anak-anak. Namun, sekalipun Anda punya pendapat kuat tentang hal ini, teknologi saat ini telah menjadi bagian yang nyata dari hidup kita. Kecuali jika Anda berencana untuk mengisolasi diri dengan keadaan di mana Anda punya alternatif untuk tidak tersentuh oleh komputer dan listik, Anda pada akhirnya harus berdamai dengan teknologi dan bagaimana bisa cocok digunakan di pelayanan sekolah minggu Anda.

Anda tak perlu menjadi seorang pakar, belajar mengetik cepat, atau memainkan video game terbaru; ada orang-orang di gereja Anda yang sudah tahu tentang hal-hal itu dan bersedia membantu Anda. Namun, yang perlu Anda ketahui dan yang ingin saya pastikan adalah adanya cara-cara memanfaatkan teknologi untuk mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak. Bagi beberapa orang, mungkin ini bukan informasi baru. Jika orang itu adalah Anda, bantulah rekan-rekan pelayanan Anda yang baru mulai memasuki ke wilayah baru ini. Bagi Anda yang baru mulai menginjakkan kaki ke wilayah teknologi ini untuk pertama kalinya, simaklah penjelasan-penjelasan saya berikut ini.

Membangun relasi virtual

Salah satu cara cepat agar teknologi dapat digunakan dalam pelayanan Sekolah Minggu adalah dengan meningkatkan bagaimana Anda berrelasi dengan anak-anak dan orangtuanya. Anda mungkin berpikir bahwa tak ada yang bisa menggantikan relasi tatap muka. Saya sepenuh hati setuju, tetapi berelasi secara virtual menggunakan alat-alat seperti SMS/chat, e-mail, dan media sosial bisa meningkatkan relasi Anda di luar hari Minggu. Mungkin Anda berpikir bahwa relasi virtual tidak nyata, tetapi jangan lupa bahwa bentuk komunikasi apa pun yang tidak dilakukan secara tatap muka adalah relasi virtual, entah itu komunikasi melalui telepon, surat, kartu, telegram, atau kode-kode asap. Semua bentuk komunikasi virtual ini bisa membangun relasi yang nyata, di antara moment-moment komunikasi tatap muka.

Ada tiga cara sederhana dalam memanfaatkan teknologi moderen untuk tetap berhubungan dengan anak-anak SM dan orangtua mereka:
- e-mail
- media sosial
- handphone/perangkat mobile

Tentang macam-macam tipe komunikasi yang bisa dilakukan dengan anak layan Anda di luar kelas, konsultasikan hal ini dengan kebijakan gereja Anda. Juga, untuk berkomunikasi dengan anak layan di luar program regular, lebih bijaksana kalau dilakukan melalui orangtua daripada langsung ke anak-anak. Sebagai contoh, kirimlah pesan ke e-mail orangtua (jika mereka punya); kemudian biarkan orangtua meneruskan pesan itu kepada anak mereka.

E-mail

Cara paling mudah untuk berkomunikasi dengan anak-anak SM dan orangtua mereka adalah dengan e-mail. Hampir semua orang punya alamat e-mail. Bahkan, orang yang tidak punya komputer pun punya alamat e-mail yang bisa diakses melalui komputer umum, misalnya di perpustakaan. Jika Anda tak punya alamat e-mail, Anda bisa membuatnya dengan mudah melalui layanan e-mail populer berikut: Google (gmail.com), Yahoo (yahoo.com), atau Outlook (outlook.com).

Mengirim e-mail cukup sederhana dan cepat, dan ada banyak alasan mengirimi mereka email. Berikut beberapa saran:
- Kirimlah kata-kata penyemangat kepada anak-anak layan atau orangtua mereka.
- Kirimlah ringkasan pelajaran yang Anda berikan dari minggu ke minggu.
- Gunakan program "word processing" seperti MS Word (di Windows) atau Pages (di Macintosh) untuk membuat newsletter pendek, undangan atau kartu ucapan sebagai isi email.

Kekurangan

E-mail kadang-kadang menjadi sarana yang kurang efektif untuk berkomunikasi dengan keluarga anak layan karena banyak organisasi--gereja, sekolah, tim olahraga, dan klub--yang juga menggunakannya untuk berkomunikasi dengan mereka. Pada banyak kesempatan, e-mail "tenggelam" dan masuk ke "kotak sampah" bersama semua e-mail "spam" yang diterima. Anda patut mengingat dua hal agar bisa mengirim pesan yang efektif. Pertama, kemaslah e-mail dengan kalimat judul/subyek yang jelas dan berbeda setiap kali mengirim email. Kedua, buat konten e-mail yang padat berisi, dan bukan e-mail panjang yang bertele-tele.

Media sosial

Sarana komunikasi lain yang efektif adalah situs-situs media sosial. Media sosial adalah alat untuk orang saling berinteraksi secara daring melalui komunitas dan jejaring virtual. Yang terpopuler adalah Facebook. Anda dengan mudah membuat sebuah akun Facebook dan terhubung dengan akun Facebook orangtua anak layan di kelas SM Anda. (Berkonsultasilah dengan pemimpin Anda untuk memastikan bahwa akun yang Anda buat resmi mewakili pelayanan dan gereja Anda). Dari akun ini, Anda bisa mengirim catatan-catatan, gambar-gambar, dan undangan-undangan.

Ada pula situs-situs dan jejaring media sosial lain, seperti Twitter atau Vine. Namun, untuk menjangkau keluarga dalam jumlah banyak, temukanlah situs-situs dan jejaring media sosial yang sudah biasa mereka gunakan, dan bangunlah relasi melaluinya.

Kekurangan

Dari seluruh sarana komunikasi dengan keluarga, media sosial saat ini adalah sarana yang paling efektif, kuncinya asal jangan melanggar privacy. Sebagian besar postingan di situs-situs dan jejaring media sosial bisa dilihat oleh siapa saja yang terkoneksi dengan jaringan atau situs tersebut. Jadi, pastikan bawah ketika membuat sebuah akun, Anda harus secara sadar membuat setting privacy.

Pasang postingan-postingan yang hanya pantas dipasang dan dibaca oleh umum. Ini tidak termasuk foto-foto anak yang Anda layani kecuali sudah diizinkan oleh orangtua saat memasang foto anak-anak tertentu. Dan, jika sudah ada izin dipasang, jangan "tag" foto dengan nama anak.

Handphone/perangkat mobile

Cara lain untuk berkomunikasi dengan keluarga-keluarga anak SM adalah melalui perangkat mobile (HP), seperti mengirim pesan SMS/chat untuk mengirim catatan dan informasi singkat. Ini adalah sarana cepat untuk berkomunikasi dengan keluarga, dan ini dipastikan akan diterima sesegera mungkin. Mengingat ada unsur personal dalam penggunaan pesan SMS/chat, hanya gunakan sebagai cara berkomunikasi setelah Anda mendapatkan izin dari keluarga.

Kekurangan

Jika SMS/chat lebih sering digunakan untuk mengirim informasi daripada berkomunikasi secara khusus dengan anak, kiriman SMS/chat Anda tidak akan diterima dengan baik dan malah dianggap gangguan.

Menceritakan kisah lama dengan cara baru.

Selain memberi tambahan relasi dari dunia nyata, teknologi bisa Anda manfaatkan untuk membantu anak-anak layan memperoleh pengalaman mempelajari Alkitab dengan cara baru. Teknologi tidak bisa mengubah Anda menjadi orang yang ahli bercerita atau guru yang disukai, tetapi bisa menawarkan cara-cara pilihan inovatif dalam menyampaikan kebenaran abadi firman Allah secara tepat waktu.

Di bawah ini dua saran yang patut dipertimbangkan:
- Televisi atau layar proyektor lebar yang dapat menampilkan konten digital dengan tampilan besar yang memukau dan menarik (namun biayanya bisa sangat mahal).
- Laptop, tablet, dan telepon pintar yang dapat digunakan untuk menampilkan konten digital dalam kelompok-kelompok kecil (dan lebih ekonomis).

Anda bisa dengan mudah memperoleh bahan-bahan digital yang dibuat untuk sekolah minggu yang bisa ditampilkan pada komputer, tablet, atau telepon pintar yang diterbitkan oleh penerbit bahan-bahan pendidikan Kristen. Banyak penerbit bahan kurikulum Sekolah Minggu yang menawarkan media yang bisa Anda gunakan untuk mendukung materi pelajaran. Anda juga bisa menemukan bahan-bahan online. Berikut adalah situs-situs yang saya rekomendasikan: YouTube (youtube.com), GodTube (godtube.com), dan WorshipHouseKids (worshiphousekids.com).

Anda tidak hanya dapat menyajikan media kreatif di sekolah minggu dengan menggunakan teknologi, Anda juga bisa menemukan aplikasi-aplikasi dan program-program yang dapat membantu anak layan Anda belajar dan mengalami pelajaran-pelajaran dengan cara baru. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menyisihkan sedikit waktu untuk mencari aplikasi/program tersebut di internet. Berikut beberapa pilihan aplikasi/program yang mungkin Anda temukan ketika berselancar:
- Game-game daring (online) yang memuat ayat-ayat Alkitab.
- Game-game berbentuk kuis yang bisa diatur dan diubah menjadi alat belajar Alkitab.
- Aplikasi dan program untuk membuat film atau pertunjukan boneka virtual.

Banyak aplikasi/program di atas tidak mahal dan mudah dipakai, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Cara lain untuk mempelajari lebih lanjut berbagai sumber teknologi yang bermanfaat untuk tujuan pendidikan adalah dengan menghubungi sekolah-sekolah yang memiliki orang-orang teknis IT atau berbicara dengan orang-orang yang bertanggung jawab mempersiapkan infrastruktur teknologi di sekolah-sekolah di wilayah Anda.

Menjinakkan "raksasa" teknologi.

Jangan biarkan teknologi mengintimidasi Anda. Anda tidak perlu menjadi pakar teknologi untuk bisa memakainya. Cobalah meminta bantuan anggota jemaat Anda yang mengerti komputer untuk memulai pelayanan yang menggunakan teknologi. Anda bahkan bisa meminta tolong anak-anak layan Anda yang sudah terbiasa menggunakan alat-alat teknologi. Kemungkinan besar Anda sudah punya yang Anda butuhkan: sebuah laptop, tablet, atau telepon pintar. Jika Anda tidak punya, teman-teman di gereja Anda mungkin punya sesuatu yang bisa Anda gunakan untuk pelayanan Sekolah Minggu.

Sekarang ini, teknologi tersedia untuk membantu kita membuat Alkitab menjadi hidup lebih dari sebelumnya untuk anak-anak, yang pada umumnya lebih senang bermain video game atau menonton acara televisi. Daripada menjauhinya lebih baik mengikuti teladan Paulus seperti yang tertulis di 1 Korintus 9:22-23: Aku berusaha menjadi sama seperti mereka yang kulayani, melakukan segala sesuatu yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan sebagian dari mereka. Aku melakukan apa saja untuk mengabarkan Kabar Baik dan membagikan berkat-berkatnya.

Diterjemahkan dari:
Nama situs: Group
Alamat URL: http://ww2.group.com/childrens-ministry/how-to-guides/using-technology-in-sunday-school
Judul artikel: Using technology in Sunday school
Penulis artikel: Henry Zonio
Tanggal akses: 20 April 2017