Apps4God

Submitted by admin on Fri, 04/22/2016 - 12:00

Baru-baru ini, seorang duta besar untuk Amerika Serikat disumpah di atas Alkitab digital, yang mendorong beberapa orang mempertanyakan apakah keputusan itu dapat diterima.

Suzi Levine, duta AS di Swiss, disumpah bulan lalu di atas sebuah Alkitab digital karena tidak ada Alkitab kertas yang tersedia langsung.

G. Brooke Lester, asisten profesor Alkitab Ibrani dan direktur Emerging Pedagogies di Garrett-Evangelical Theological Seminary, mengatakan kepada The Christian Post bahwa upacara sumpah pelantikan dapat mendorong pertanyaan simbolisme.

"Kami terbiasa melihat Alkitab sebagai sebuah buku jilid tunggal, dan penampilan tersebut meraih banyak nilai simbolis bagi banyak orang," kata Lester.

"Pada acara sumpah pelantikan, simbolisme semacam itu mungkin menjadi sesuatu yang penting, bahkan untuk orang-orang yang tidak terlalu keberatan dengan Alkitab digital."

Namun, Lester juga mengatakan kepada CP bahwa penghormatan berada pada mata yang melihatnya, sembari mengutip contoh-contoh, termasuk bagaimana beberapa memandang "perangkat persekutuan yang sedikit dibungkus kepentingan pribadi" atau "musik kontemporer" sebagai sesuatu yang tidak sopan.

"Memang benar bahwa Alkitab digital mungkin ada dalam suatu perangkat yang juga memiliki beberapa teks dan aplikasi 'sekuler'. Namun, memang benar Alkitab digital pun merupakan alat untuk mempelajari Alkitab karena menyediakan teks Alkitab bersamaan dengan artikel editorial, glosarium, dan sebagainya," kata Lester.

"'Kesucian' memiliki banyak arti bagi banyak orang, tetapi pada umumnya, 'suci' berarti 'dikhususkan untuk kegunaan ilahi' .... Jika Anda menuliskan pesan telepon pada halaman Alkitab paling depan, apakah dengan demikian Alkitab tersebut menjadi kurang 'terpisah', kurang 'suci'?"

Mengenai sumpah pelantikan Levine dan yang lain yang telah menggunakan iPad atau aplikasi Alkitab digital, Donald Whitney, guru besar Southern Baptist Theological Seminary, mengatakan kepada Fox News Latino bahwa itu merupakan sebuah pertanyaan tentang "rasa hormat".

"Ada rasa hormat melekat yang diberikan pada Alkitab cetak yang tidak melampirkan dirinya pada aplikasi digital atau iPad," kata Whitney.

"Karena hanya ada satu Alkitab. Alkitab adalah Kitab Suci bagi orang Kristen dan Alkitab adalah firman Allah. Jika Anda memiliki perangkat digital, alat tersebut mungkin berisi Alkitab, tetapi juga berisi hal-hal lain."

Selama beberapa tahun terakhir, organisasi Kristen telah berusaha menggunakan teknologi untuk memajukan Injil dan menyediakan Alkitab dan teks-teks Kristen lainnya hingga abad ke-21.

Pada Desember 2010, Zondervan meluncurkan versi e-book terbaru yang baru akan dirilis dalam Alkitab New International Version dari Alkitab tahun 2011.

"Dengan versi NIV terbaru yang lengkap dan para pengguna yang antusias menunggu kedatangannya, kami ingin membuatnya tersedia sesegera mungkin," kata Moe Girkins, presiden dan CEO dari Zondervan.

Pada Juli 2013, App Alkitab YouVersion mencapai batas 100 juta unduhan, muncul di antara 200 apps yang pertama yang tersedia di iTunes.

Mengenai masa depan Alkitab dan teknologi, Lester mengatakan kepada CP bahwa meskipun ia ragu-ragu untuk mencoba dan memprediksi masa depan, ia masih dapat melihat Alkitab digital menjadi lebih umum.

"Kami melihat banyak orang membaca Alkitab digital, dan mungkin akan melihatnya lebih banyak lagi ketika teks digital semakin tidak aneh bagi kita," kata Lester.

"Saya bertaruh, jika Alkitab elektronik mengakibatkan lebih banyak orang membaca teks Alkitab, dan tidak hanya membiarkan diri mereka diberi tahu mengenai isi Alkitab, Alkitab digital akan mewakili kemenangan besar bagi orang Kristen Amerika." (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs:Christian Post
Alamat URL: http://www.christianpost.com/news/are-digital-bibles-as-holy-as-paper-bibles-123342/
Judul asli artikel: Are Digital Bibles as Holy as Paper Bibles?
Penulis artikel: Michael Gryboski
Tanggal akses: 19 April 2016