Apps4God

Submitted by admin on Wed, 05/31/2023 - 15:14

Keberadaan teknologi kecerdasan buatan diperkirakan akan semakin hidup berdampingan dengan pekerja. Dengan demikian, pekerja perlu terus meningkatkan keterampilan penilaian analitis, kecerdasan emosional, evaluasi kreatif, dan keingintahuan intelektual. Keterampilan penilaian analitis ini merupakan hal yang perlu dikuasai oleh banyak pekerja karena sukar untuk disamai oleh teknologi kecerdasan buatan

(Sumber: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/05/23/hadapi-perkembangan-ai-penilaian-analitis-jadi-keterampilan-mahal).

Dalam penilaian analitis, terkandung kemampuan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, memverifikasi penyebab masalah, mengekstrak dan mengolah informasi dari data, serta mengembangkan solusi yang dapat diterapkan untuk masalah yang diidentifikasi. Ini adalah keterampilan yang mahal dan sangat diperlukan agar manusia tetap menguasai dan mengendalikan teknologi. Untuk dapat memiliki kemampuan ini, kemauan untuk terus belajar dan berpikir kritis menjadi hal mendasar yang perlu kita miliki. Lagi-lagi, cerdas literasi dan cerdas digital sangat terkait dengan isu ini.

Gereja dapat ikut terlibat untuk menyiapkan jemaat dan orang percaya mengantisipasi tantangan ini dengan terus-menerus relevan dan mengikuti laju perkembangan teknologi. Mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dengan isu ini juga perlu untuk dilakukan agar komunitas orang percaya tidak sekadar mendapat informasi dan pengetahuan, tetapi juga dapat membagikannya kepada yang membutuhkan. Dalam cara inilah, gereja dapat menjadi komunitas yang mencerahkan dan memberkati, terutama dalam menghadapi tantangan dari kecepatan perkembangan teknologi ke depan.

Referensi:
Mediana. Hadapi Perkembangan AI, Penilaian Analitis Jadi Keterampilan "Mahal".
Dalam https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/05/23/hadapi-perkembangan-ai-penilaian-analitis-jadi-keterampilan-mahal